Minggu, 03 Januari 2010

prcya diri

Menciptakan Rasa Percaya Diri, Mengatasi Minder
Tema rasa percaya diri yang saya maksudkan dalam konteks ini adalah tentang rasa percaya diri dalam bersosialisasi atau berinteraksi dengan manusia lain.

2 hal yang menjadi akar masalah, mengapa orang tidak mampu tampil percaya diri adalah:
Tidak mengerti dan menyadari betapa unik dan berharganya dirinya
Terlalu mencemaskan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya
Tidak mengerti dan menyadari betapa unik dan berharganya dirinya
Pada point 1 di atas, bahwa setiap manusia adalah individu yang unik dan berharga, adalah fakta , setiap kesadaran jiwa manusia akan mengakui bahwa dirinya lebih berharga dari orang lain. Sebagi contoh , saya seorang lelaki yang tidak se-tampan dan se-kaya Tom Cruise , tapi jika Tuhan menawarkan saya "mau tidak jiwamu di tukar dengan jiwa-nya Tom Cruise/bertukar tubuh" , jawaban saya sudah jelas tak mau, dan saya yakin secara normal semua orang juga akan sependapat dengan saya.

Jika di formulakan secara rasio, kurang lebih seperti ilustrasi berikut :
- Tidak percaya diri/minder = Tidak menghargai diri sendiri = tidak men-syukuri kehidupan dan segala hal yang telah di berikan Tuhan Yang Maha Sempurna = Dosa = Salah

- Sesuatu yang nampak tidak nyaman dirasakan, bukan berarti tidak berharga, dan sebaliknya sesuatu yang nyaman dirasakan belum tentu berharga. Contoh :Olah raga adalah capek, tapi demi sehat banyak melakukannya dengan gembira - menyumbangkan uang kepada orang miskin adalah secara materi rugi, tapi banyak yang melakukan dengan bangga - korupsi adalah enak, tapi itu sama saja melukai hati nurani sendiri dan orang lain/hina, begitu juga dengan pelacur yang meski mendapat kepuasan seks juga dapat uang dengan nyaman, tapi hatinuraninya pasti tersiksa selain di rendahkan orang lain.

- Diri kita adalah unik, karena memang tak ada manusia lain yang menyerupai kita sepenuhnya, dan juga berharga, karena kehidupan adalah anugerah/bukan aib atau cela . semua yang merasa hidup dan menjalani hidup ini bertanggung jawab secara moral untuk menjunjung tinggi dan menghargainya.

Terlalu mencemaskan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirinya
Sadarilah bahwa sesungguhnya kita semua hanya bertanggung-jawab terhadap apa yang ada di kepala kita, bukan apa yang ada di kepala orang lain. Orang lain akan menganggap anda sebagai mana anda menganggap diri anda , Jika anda menampilkan diri sebagai individu yang berharga ,maka orang lainpun akan menghargai anda, dan sebaliknya, jika anda merendahkan diri anda sendiri (minder), orang lain-pun akan merendahkan anda.
Orang lain tidak akan peduli seberapa pintar dan hebat-nya diri anda yang sebenarnya, juga tidak peduli seberapa bodoh dan buruknya diri anda, tapi orang lain akan lebih peduli jika anda bisa memberikan atau menampilkan sesuatu yang pantas dihargai.

Dalam berkomunikasi/ngobrol/berbicara , juga berlaku prinsip yang sama, bahwa orang lain tidak peduli seberapa banyak yang anda tau, tapi mereka lebih peduli apa manfaatnya mendengarkan apa yang anda katakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar