Senin, 31 Januari 2011

k3

Nama : Era Weekend Diah Pitaloka
NIM : 030700118
Elektromekanik VII

Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD)? Sebutkan jenis APD dan jelaskan bagaimana perawatan APD!
2. Apa yang dimaksud dengan perancah? Sebutkan macam-macam perancah dan syarat suatu perancah yang aman!

Jawaban :
1. Yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri (APD) adalah alat yang digunakan untuk mencegah cidera dengan melindungi anda mulai dari paparan yang disadari hingga bahaya yang potensial.

Jenis APD :
- Kepala : helmet
- Mata : safety glosses, safety gogle
- Wajah : face shield
- Tangan : safety gloves, pelindung jari
- Kulit : cream pelindung, skin cleaner
- Kaki : safety shoes
- Pernafasan : masker, breathing apparatus
- Telinga : ear plug, ear muff

Perawatan APD :
- Setelah selesai digunakan, letakkan kembali pada tempatnya.
- Dibersihkan secara berkala.
- Periksa APD sebelum dipakai / sesudah, untuk mengetahui ada kerusakan atau tidak layak pakai.
- Pastikan APD yang digunakan aman untuk keselamatan, jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang baru.

2. Yang dimaksud dengan perancah adalah bangunan pelataran (platform) yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran.



Macam-macam perancah :
- Perancah frame
- Perancah kayu bulat
- Perancah pipa
- Perancah bergerak
- Perancah gantung
- Perancah mekanik
- Perancah dengan lantai kerja menggunakan plat

Syarat perancah yang aman :
- Platform yang terpasang pada perancah atau pada struktur bangunan harus dipasang dengan aman agar pekerja tidak jatuh
- Gunakan perancah yang sudah diperiksa sesudah pemasangan label tanda aman yaitu :
a. Hijau : aman penuh
b. Kuning : aman dengan syarat gunakan sabuk pengaman atua artinya kurang aman
c. Merah : tidak aman atau artinya perancah tidak boleh dipakai
- Mengikat material agar tidak jatuh
- Batasi jumlah beban untuk mencegah beban / muatan jatuh dari platform
- Ikatlah peralatan ke pinggang atau tubuh untuk mencegah jatuh pada saat yang tidak terduga
- Pinggirkan peralatan kerja untuk menghindari benturan di lantai kerja perancah
- Dilarang meletakkan material atua membiasakan berserakan pada struktur bangunan
- Lengkapi tempat berjalan dan tali pengaman agar para pekerja dapat aman pada saat bergerak pada struktur
- Gunakan kedua tangan pada saat naik / memanjat dan gunakan tali untuk menaikkan serta menurunkan peralatan dan material
- Pasanglah tanda pembatas pada lokasi dimanapekerja bekerja agar orang lain yang tidak berkepentingan menjauh dari lokasi pekerjaan
- Tempat untuk menahan kaki perancah (pondasi tempat base plate) harus kuat (padat) untuk menghindari bahaya ambles (terbenam dalam tanah). Gunakan papan alas (base plate) dan dongkrak perancah untuk menyangga perancah, ikatlah perancah yang tinggi pada struktur bangunan untuk keseimbangan
- Sambungkan rangka perancah menjadi satu dan pastikan bahwa klem-klemnya cukup untuk mencegah perancah ambruk
- Sediakan tangga-tangga yang cukup untuk sarana yang aman untuk naik turun dari dan ke tempat lebih tinggi.

Tugas membuat contoh soal Mata Kuliah K3 dan Ergonomi.
1. Jelaskan penyebab kecelakaan kerja menurut Teori ILCI Oleh Frank Bird Jr.
2. Jelaskan apa saja tujuan ergonomi.

Penyelesaian :
1. Penyebab kecelakaan kerja menurut teori ILCI oleh Frank Bird Jr.
Menurut ILCI (International Loss Control Institute) secara hirarki, ada 3 penyebab kecelakaan yaitu: Penyebab Langsung, Penyebab Dasar, dan Kurang Kendali/ Lack of Control :
Penyebab kecelakaan kerja tersebut digambarkan dalam bagan :
















Penjelasan :
a. Penyebab Langsung
Penyebab Langsung adalah suatu keadaan yang biasanya bisa dilihat dan secara langsung dirasakan mengakibatkan terjadinya sebuah kecelakaan. Penyebab Langsung biasanya dibedakan ke dalam 2 kriteria, yaitu:
• Kondisi tidak aman/ unsafe condition/ substandar conditio. Contoh tindakan tidak aman adalah
- Peralatan pengaman/pelindung/ rintangan yang tidak memadai/ tidak memenuhi syarat
- Bahan/ peralatan rusak
- Terlalu sesak/ sempit
- Sistim-sistim tanda peringatan yang kurang memadai
- Bahay kebakaran dan ledakan
- Housekeeping yang buruk
- Lingkungan berbahaya/ beracun
- Bising
- Paparan radiasi
• Tindakan yang tidak aman/ unsafe action/ substandar prcatices
Mengoperasikan peralatan tanpa wewenang
- Gagal untuk memberi peringatan
- Gagal mengamankan
- Bekerja dengan kecepatan yang salah
- Menyebabkan alat-alat tidak berfungsi
- Menggunakan alat yang rusak
- Menggunakan alat yang salah
- Kegagalan dalam memakai alat pelindung diri
- Membongkar secara salah
- Mengangkat secara salah
b. Penyebab Dasar (Basic Causes)
Yang dimaksud dengan Penyebab Dasar adalah hal-hal yang mengakibatkan atau mendorong Penyebab Langsung. Penyebab Dasar terdiri dari 2 faktor , yaitu:
• Faktor personal
Yang dimaksud dengan faktor personal adalah faktor-faktor di dalam diri pekerja/ korban yang mendorong dirinya untuk melakukan tindakan tidak aman. Faktor manusia terdiri dari
- Tidak memadainya kemampuan fisik (anthropoemetri tubuh, penglihatan kabur, kurang pendengaran, sensitif terhadap bahan)
- Tidak memadainya kemampuan mental/ pysiological capability (gangguan emosi, tingkat intelegensia, pemaparan temperatur extreme, kekurangan oksigen)
- Stress Psycological/ Mental (beban emosi yang berlebih, kelelahan, frustasi)
- Kurang Pengetahuan (kurang pengalaman, praktik, kurang pelatihan, kurang kemampuan
- Motivasi Kurang
Contohnya adalah kurang pengetahuan, kemampuan yang kurang (baik secara fisik maupun kejiwaan), stress, dan motivasi yang tidak tepat. Jika Anda agak bingung dengan istilah motivasi yang tidak tepat maka contoh yang dapat saya berikan adalah misalnya rangsangan bonus akan menyebabkan seseorang untuk mengendarai kendaraan di atas batas kecepatan yang telah ditentukan.
• Faktor Pekerjaan
Faktor pekerjaan terdiri dari ;
- Kepemimpinan/ pengawasan yang tidak memadai (memberikan petunjuk salah, identifikasi dan evaluasi tidak memadai)
- Teknik yang tidak memadai
- Pemesanan yang tidak memadai
- Perwatan yang tidak memadai
- Peralatan dan perlengkapan yang tidak memadai
- Standar kerja yang tidak memadai
c. Kurang Kendali (Lack of Control)
Kurang kendali dapat diterjemahkan sebagai kegagalan manajemen dalam memenuhi dan menegakan standar yang ada di dalam perusahaan. Contohnya adalah pelatihan yang kurang, tidak terjadwalnya inspeksi terencana, atau analisis kecelakaan yang salah.
Salah satu usaha pencegahan kecelakaan kerja yaitu bahwa perusahaan tersebur harus mempunyai program K3. Standar program K3 paling sedikit harus mengandung unsur “3W”
“WHAT” apa yang dikerjakan
“WHO” Siapa yang mengerjakan
“WHEN” Kapan, berapa sering

2. Secara garis besar, ergonomi ditujukan bagi perancangan suatu sistem kerja yang memenuhi krtiteria EASNE, yaitu:
a. Efektif, yang berarti bahwa tujuan kegiatan kerja dapat tercapai.
b. Aman, yang berarti bahwa keselamatan pekerja terjamin.
c. Sehat, yang berarti bahwa kesehatan pekerja selama bekerja terjamin.
d. Nyaman, yang berarti bahwa kenyamanan pekerja dapat terjamin.
e. Efisien, yang berarti bahwa pekerjaan dapat dilakukan secara efisien (tujuan kerja tercapai dengan usaha kerja yang optimal atau tidak berlebihan).



Nama : Tangguh Ar Rasyid
NIM : 030 700 144
Elektromekanik VII

Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta jelaskan faktor apa saja yang menyebabkan PAK!
2. Kita tentunya pernah mendengar istilah “incident” dan “accident”. Tolong jelaskan perbedaan 2 kata tersebut!

Jawaban :
1. Yang dimaksud dengan Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang diindap oleh tenaga kerja dan orang lain yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Faktor-faktor yang menyebabkan PAK adalah :
- Golongan Fisik :
a. Suara → pekak atau tuli
b. Sinar-sinar radioaktif
c. Suhu yang terlalu tinggi → heat stroke, heat cramps, hyperpyrexia
Suhu yang terlalu rendah → frostbite
d. Tekanan yang tinggi → caison disease
e. Penerangan lampu yang kurang baik → kelainan indra penglihatan, kesilauan menyebabkan kecelakaan.
- Golongan Kimia :
a. Debu → pneumoconioses (silicosis, absestosis)
b. Uap → “metal fume fever”, dermatitis, keracunan
c. Gas → keracunan CO, H2S
d. Larutan → dermatitis
e. Awan dan kabut → racun serangga,racun jamur.
- Golongan Infeksi : Bibit penyakit anthrax atau brucella
- Golongan Fisiologis : Sikap badan kurang baik, salah melakukan pekerjaan, kesalahan konstruksi mesin.
- Golongan Mental-Psikologis : keadaan monoton.

2. Incident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan cedera.
Sedangkan accident adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.



Tugas Membuat Contoh Soal Mata Kuliah K3 Dan Ergonomi:
1. Jelaskan penyebab kecelakaan kerja menurut Teori Epidemiologi Gordon 1949!
2. Sebutkan 3 langkah penerapan ergonomi yang dilakukan para ergonomist dalam menciptakan suatu kondisi kerja untuk mencapai tujuan ergonomi!

Penyelesaian:
1. Gordon berpendapat bahwa kecelakaan kerja dapat diterangkan dengan teknik epidemiologi. Perubahan keadaan pada Host (manusia) adalah sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan (environment), perubahan pada lingkungan ke kanan dan ke kiri akan sangat mempengaruhi keadaan Agent (Faktor lingkungan kerja) yang akan bertambah banyak atau berkurang. Teori Gordon dikenal pula dengan teori Multiple Causation (Penyebab Ganda), oleh karena itu disebut dengan istilah Energy Exchange Model, sehingga penyebab kecelakaan dibagi dalam kelas seperti tabel di bawah ini:
Penyebab Kecelakaan Kerja
Kelas 1 Tipe energi yang dihantarkan
Kecelakaan disebabkan oleh hantaran energi yang diterima oleh anggota tubuh atau keseluruhan tubuh Mekanis, panas, elektrik, dan kimia
Kelas 2 Tipe perubahan energi
Kecelakaan disebabkan oleh gangguan pertukaran energi yang melebihi ambang batas

Penggunaan oksigen, keseimbangan panas, dan radiasi ionisasi.

2. Untuk mencapai tujuan ergonomi, para ergonomist menerapkan ergonomi dalam tiga langkah berikut, yaitu untuk menciptakan kondisi kerja yang (Kroemer et al., 1994):
 Tolerable (dapat ditoleransi).
Dalam tahap ini, pada kondisi kerja diketahui tidak ada efek yang dapat membahayakan hidup dan kesehatan manusia.
 Acceptable (dapat diterima)
Pada tahap ini, semua orang yang terlibat dalam kondisi ini setuju secara sukarela untuk bekerja (berdasar pengetahuan ilmiah saat itu serta pada keadaan sosial, teknologi dan organisasi yang berlaku)
 Optimal
Pada tahap ini, kondisi kerja sudah disesuaikan dengan ciri-ciri manusia, kemampuan, dan keinginan fisik, mental, dan sosial yang dapat tercapai bagi sebagian besar orang.




TUGAS K3
Pertanyaan :
1. Apa pengertian dasar/definisi K3 menurut ILO/WHO 1950 sesi I dan 1995 sesi XII?
2. Sebutkan tugas dari scaffolder?

Jawaban :
1. Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan social di tempat kerja; upaya pencegahan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh kondisi kerja; Mencegah pekerja dari faktor-faktor risiko di tempat kerjanya yang berpengaruh bagi kesehatan; Penempatan kembali dan pemeriksaan kesehatan pekerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologis dan kemampuan psikologis, dan disimpulkan menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja maupun pekerja dengan pekerjaannya.
Definisi tersebut dapat dipilah-pilah dalam beberapa kalimat yang menunjukkan bahwa K3 adalah :
a. Promosi dan memelihara deraja tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial di semua jenis pekerjaan.
b. Untuk mencegah penurunan kesehatan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan mereka.
c. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kesehatan.
Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan kondisi fisologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.

2. Tugas dari scaffolder adalah :
• Memeriksa bahan atau material
• Memeriksa kelengkapan perancah : - sabuk pengaman
- jaring pengaman
- topi pengaman
• Melaksanakan metode & prosedur kerja
• Untuk kondisi cuaca yang buruk sementara waktu tidak boleh digunakan
• Merawat perancah dan bagian-bagiannya agar tetap dapat dipakai, operator perancah hanya melaksanakan pemasangan, perawatan atau pembongkaran => yang dibuat oleh pengawas / ahli perancah.

Yafie Achmad/030700148
1. Sebutkan persiapan seorang pengawas K3 sebelum melakukan inspeksi !

Jawab
- Schedule inspeksi.
- Membuat surat pemberitahuan kepada pekerja,agar pekerja dapat mempersiapkan segala sesuatunya atau mengatur pekerjaannya dalam rangka mengejar target yang telah ditentukan
- Melihat kembali dokumen dokumen insfeksi yang telah lalu, sebagai ajuan dengan kondisi sekarang.
- Apabila jumlah pengawas yang ada lebih dari satu orang, maka perlu dibuatkan pembagian kerja, mapping wilayah insfeksi, agar seluruh bagian bagian dari tempat kerja telah di inspeksi seluruhnya ( siapa mengerjakan apa ).
- Mempersiapkan lembaran inspeksi dan lembaran hasil inspeksi.
- Mempersiapkan peralatan peralatan yang akan di pakai saat melakukan inspeksi.
- Dan lain lainnya yang dianggap perlu.

2. Sebutkan langkah penanggulangan Kecelakaan Kerja Menurut ILO !
Jawab
- Peraturan perundang-undangan
o Ketentuan dan syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik & teknologi.
o Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa.
o Penyeleng.pengawasan & pemantauan Pelak.K3
- Standarisasi
o Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan Pelak K3.
- Inspeksi /Pemeriksaan
o Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan dan persyaratan K3.
- Riset, teknis, medis, psikologis & statistik
o Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid. K3 sesuai perkemb. Ilmu pengetahuan, tekhnik & tekhnologi.
- Pendidikan dan latihan
o Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & keterampilan K3 bagi tenaga kerja.
- Persuasi
o Cara penyuluhan dan pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan& pemaksaan melalui sanksi-sanksi.
- Asuransi
o Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec. Dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3.
- Penerapan K3 di tempat kerja
o Langkah-langkah pengaplikasian ditempat kerja dalam upaya memenuhi syarat K3 ditempat kerja.


Nama : M. Fahrizal Fahriz
NIM : 030 700 133
Prodi : Elmek / 7

REFISI SOAL NO.2
TUGAS : Membuat 2 pertanyaan beserta jawabanya
Petanyaan :
1. Sebutkan prinsip penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja?
2. Dalam pasal UU no 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat (1) mengatur tentang upaya/syarat keselamatan kerja. Sebutkan syarat/upaya tersebut!
Jawaban :
1. Adapun prinsip penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, yaiut:
1) Komitmen dan kebijakan
2) Perencanaan Sistem manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
3) Penerapan Sistem manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
4) Pengukuran dan evaluasi
5) Peninjauan ulang dan peningkatan oleh Manajemen
6) Peningkatan berkelanjutan

2. Menurut UU no 1 tahun 1970 Pasal 3 ayat (1). Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja untuk :
• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,
• mencegah, mengurangi peledakan
• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran
• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu


Nama : Wahyu Putra Widiyanto
NIM : 030700146
Prodi : Elektromekanik 2007


Pertanyaan

1. Apakah alasan yang paling banyak dilontarkan oleh perusahaan terkait dengan K3 di perusahaannya?

2. Apakah tugas direktur, pegawai pengawas, dan ahli keselamatan kerja yang berhubungan dengan K3 berdasarkan UU No. 1 tahun 1970 bab IV pasal 5?


Jawaban

1. Penghematan adalah alasan yang paling sering dilontarkan oleh banyak perusahaan terkait K3 di perusahaan tersebut, selain itu kesadaran dari para pekerja dan pemegang perusahaan terhadap K3 yang masih rendah. Padahal pencegahan kecelakaan ditempat kerja adalah lebih murah daripada jika sudah terjadi kecelakaan. Mereka selalu berpikir bahwa pencegahan kecelakaan hanya akan membuang biaya saja karena keyataannya semua dalam kondisi aman, padahal kecelakaan dapat terjadi akibat dari banyak faktor yang berpengaruh dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Selain hanya membuang biaya, banyak juga yang berpikiran bahwa apabila K3 diterapkan benar, justru hanya akan merepotkan dan mengurangi efektifitas kerja sehingga produktivitas perusahaan tersebut menurun.

2. Isi dari UU No.1 tahun 1970 BAB IV pasal 5 yaitu :
• Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya.
• Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan perundangan.

Sehingga tugas direktur yang berhubungan dengan K3 adalah melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang No.1 tahun 1970, sedangkan tugas pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja adalah menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang No.1 tahun 1970 dan membantu pelaksanaannya.


Haru kurniawan
Pertanyaannya :
1.apakah ergonomi, ruang lingkupnya dan bagian tubuh mana saja yang bisa terkena dampak bila ergonomi tidak diterapkan dengan baik.?
2.Hal-hal apakah yang perlu dipertimbangkan oleh pekerja maupun pengusaha, sehingga pekerja sehat dan performasi kerjanya baik?

Jawabannya :
1.Ergonomi adalah suatu ilmu dan seni yang menyelaraskan pekerjaan dengan pekerjaannya dan menyerasikan faktor pekerja dengan pekerjaannya, sehingga pekerja tidak menderita gangguan kesehatan/nyeri dan performanya baik. Jadi, bila ergonomi tidak dilaksanakan dengan baik dapat timbul nyeri dan ketidaknyamanan saat bekerja.
Ergonomi berasal dari bahasa Latin, terdiri atas kata ergon yang artinya kerja dan nomos yang artinya aturan/pengetahuan. Ergonomi adalah aturan-aturan dalam bekerja, sehingga tidak timbul nyeri/ketidaknyamanan/gangguan kesehatan dan yang bersangkutan tinggi kinerjanya. Bila dihubungkan dengan K3 maka ergonomi adalah tools dalam bekerja, sehingga pekerja tingkat K3-nya tinggi.

2.Ada hal-hal yang selalu harus dipertimbangkan agar K3 terjamin adalah: peralatan kerja, keberulangan, pelatihan, angkat angkut, dorong tarik, design work station, perangai pekerja, teknik, durasi, kekuatan dan tools.
Berikut contoh cara angkat yang ergonomi: angkat beban sedekat mungkin dengan tubuh, jaga keseimbangan tubuh dan keleluasaan gerak kaki serta tidak mengangkat di saat pekerja dalam posisi duduk. Cara membawa barang sambil bergerak diupayakan dengan tinggi langkah sekitar 15 - 20 cm; saat melangkah jarak langkah kaki depan dan belakang sekitar 25 - 33 cm serta membawa beban sedekat mungkin dengan tubuh. Bila barang berat, gunakan alat pengangkut/troli.
Bila kerja secara non ergonomi diusahakan diubah menjadi bekerja dengan kaidah ergonomi dengan melakukan koreksi di tempat kerja agar faktor risiko ergonomi yang berpengaruh terhadap kesehatan dapat dikurangi secepat mungkin dengan cara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap status kesehatan pekerja bersangkutan; dengan engineering control misalnya melakukan penyesuaian pada ketinggian tempat kerja atau redesign menuju automation.





1. Apa keuntungan Apabila sebuah perusahaan/industri menerapkan Keselamatan kerja?
Jawaban :
a. Kinerja karyawan
karyawan lebih aman dalam bekerja sehingga mereka tidak ragu-ragu lagi dalam melaksanakan proses produksi, alat safety yang lengkap membuat mereka (karyawan) nyaman dalam bekerja sehingga membuat hasil produksi menjadi maksimal
b. Keamanan kerja
Produksi/proses kerja tidak lagi berbahaya bagi para orang yang berada di tempat produksi, terutama para pelaku produk, Keamanan kerja yang terjamin simbol sebuah perusahaan yang besar, dan terpercaya
c. Pengeluaran perusahaan
pengeluaran perusahaan dapat lebih hemat karena biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami kecelakaan kerja menjadi kecil (resiko kecelakaan kerja menjadi lebih sedikit) , investasi yang sangat berguna bagi perusahaan dan seluruh komponen pendukung perusahaan (selamatnya karyawan, citra perusahaan dimata masyarakat luas terhadap hal, keselamatan kerja yang menaikkan pamor perusahaan
d. Hasil produksi/kerja
hasil produksi lebih sesuai standar yang diharapkan karena kerja karyawan yang maksimal, karena karyawan bekerja lebih maksimal dikarenakan aman dalam bekerja, produksi sesuai date line karena minimnya kecelakaan kerja yang terjadi terutama kecelakaan kerja yang dapat menghambat produksi
e. Perusahaan
perusahaan dapat menjadi salah satu contoh atau acuan dalam menjalani keselamatan kerja, citra perusahaan dapat menjadi baik, proses dari awal sampai akhir produksi menjadi lebih baik sehingga kemungkinan mendapatkan investor ataupun menjadi kepercayaan masyarakat lebih mudah

2. Sebutkan apa saja yang menjadi kewajiban industri dalam hal pengelolaan K3?
Jawaban :
a. Menaikkan kesehatan tenaga kerja
b. Mewujudkan dan menjelaskan bahaya
c. Membentuk P2K3
d. Melaporkan kesehatan kerja
e. Menyediakan APD (Alat Pelindung Diri)
f. Membentuk unit penanggulangan kebakaran

Grahita Y A
1. Pertanyaan : Apa saja hambatan dalam penerapan K3?
Jawaban : a. Kebiasaan dan budaya
b. Perundangan & pelaksanaan
c. Organisasi kerja, komunikasi K3, Motivasi, Pengambilan keputusan, Pelatihan K3
d. Biaya / Anggapan
2. Pertanyaan : Apa saja inti dari kegiatan K3?
Jawaban : 1. Memformulasikan peraturan dan tujuan
2. Memantau Kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja antara lain : inspeksi
3. Mengembangkan organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Melaksanakan program & prosedur
5. Memonitor hasil
3. Pertanyaan : Apa saja kewajiban-kewajiban perusahaan dalam penerapan K3?
Jawaban :
a. Menetapkan kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan menjami komitmen terhadap penerapan manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan
b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan, dan masa sasaran penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan
c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran
d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3 tindakan perbaikan dan pencegahan
e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan manajemen K3 diperusahaan secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja K3 di perusahaan
4. Pertanyaan : Sebutkan apa saja tujuan analisis kecelakaan?
Jawaban :
a. Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi.
b. Menentukan sebab yang sebenarnya.
c. Mengukur risiko.
d. Mengembangkan tindakan kontrol.
e. Menentukan kecendrungan/tren.
f. Menunjukkan peran serta.
5. Pertanyaan : Jelaskan apa yang disebut dengan penilaian resiko?
Jawaban :
Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko, mempertimbangkan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat mengendalikan secara memadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat.


6. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan epidemiologi penyakit kerja?
Jawaban :
Definisi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan kematian dalam populasi manusia.


1. Sebutkan langkah-langkah penanggulangan kecelakaan kerja menurut ILO?
Jawab :
Peraturan perundang-undangan
 Ketentuan dan syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik & teknologi.
 Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa.
 Penyeleng.pengawasan & pemantauan Pelak.K3
Standarisasi
Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan Pelak K3.
Inspeksi /Pemeriksaan
Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan dan persyaratan K3.
Riset, teknis, medis, psikologis & statistik
Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid. K3 sesuai perkemb. Ilmu pengetahuan, tekhnik & tekhnologi.
Pendidikan dan latihan
Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & keterampilan K3 bagi tenaga kerja.

Persuasi
Cara penyuluhan dan pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan& pemaksaan melalui sanksi-sanksi.
Asuransi
Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec. Dengan pembayaran premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3.
Penerapan K3 di tempat kerja
Langkah-langkah pengaplikasian ditempat kerja dalam upaya memenuhi syarat K3 ditempat kerja.
2. Penyebab kecelakaan langsung dapat dibagi menjadi berapa dan sebutkan?
Jawab :
Ada 2,yaitu
a. Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe acts/substanart acts atau substandart practices) yaitu tingkah laku, tindak tanduk atau perbuatan yang akan menyababkan kecelakaan.
b. Kondisi-kondisi yang tidak aman (unsafe conditions/substandart conditions).

3. Di Amerika serikait, didapati bahwa pekerja muda dengan usia dibawah 25 tahun mengalami kecelakaan kerja 2 kali lebih banyak dari pekerja yang lebih dewasa.
Mengapa pekerja muda lebih rentan terhadap kecelakaan? Sebutkan beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya?
- Pengetahuan
- Keterampilan
- Pemahaman terhadap resiko keselamatan, aturan dan prosedur keselamatan
- Pengendalian diri
Faktor lain yang diduga menjadi penyebab adalah kelelahan. Walaupun kelelahan dapat menjadi penyebab kecelakaan bagi semua usia, pekerja muda lebih berpotensi untuk lebih cepat mencapai kelelahan di tempat kerja karena kegiatan lain diluar pekerjaan seperti kehidupan sosial ‘anak muda’, sekolah malam sampai kemungkinan pekerjaan ganda. Alkohol dan obat-obatan juga tak bisa diabaikan sebagai faktor penyebab tingginya kecelakaan pekerja usia muda.

Tugas Ergonomi:
Nama : Rachmat Hidayat
NIM : 0307001139 / Elektromekanik VII


Pertanyaan pertama :
1. Ada berapa jenis kelelahan kerja dan bagaimana cara penanggulanganya?
Jawaban :
Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya terjadi kelelahan, dalam hal ini kita harus waspada dan harus kita bedakan jenis kelelahannya, beberapa ahli membedakan/membaginya sebagai berikut :
a. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.
b. Kelelahan yang patologis
Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya.
c. Kelelahan Psikologis dan emotional fatique
Kelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis “mekanisme melarikan diri dari kenyataan” pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.

Cara Penanggulangan:
Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang mempunyai batas ketahanan, akan tetapi beberapa hal dibawah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak seharusnya terjadi :
• Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising
• Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat makan siang.
• Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor.
• Tempo kegiatan tidak harus terus menerus
• Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau memungkinkan.
• Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja.
• Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja.
• Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja
• Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya;
 Pekerja remaja
 Wanita hamil dan menyusui
 Pekerja yang telah berumur
 Pekerja shift
 Migrant.
• Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan atau zat addiktif lainnya perlu diawasi.

Pertanyaan kedua
2. Bagaimana mekanisme pedoman pertolongan pertama pada korban tenggelam?
Jawaban
Pedoman Pertolongan Pertama
1. Keamanan lokasi dan penolong.
1. Kondisi penderita:
 Apakah penderita ada respon dan dapat membantu?
 Apakah ada cedera pada penderita?
 Apakah penderita berada di permukaan atau tenggelam?
2. Kondisi air:
 Jarak pandang dalam air.
 Suhu air.
 Arus air.
 Kedalaman air.
 Bahaya lainnya.
2. Sumber daya yang ada.
Prinsip pertolongan di air
1. Raih korban dengan atau tanpa alat.
2. Lempar alat apung pada korban.
3. Dayung menggunakan perahu mendekati penderita.
4. Renang adalah upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung.
Urutan tersebut di atas adalah urutan tindakan jangan mencoba cara berikutnya jika cara sebelumnya masih memungkinkan.
Penanganan Korban
1. Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman.
2. Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi kepala, leher dan tulang punggung dalam satu garis lurus. Pertimbangkan untuk menggunakan papan spinal dalam air, atau bila tidak memungkinkan pasanglah sebelum menaikan penderita ke darat.
3. Buka jalan nafas penderita, periksa nafas. Bila tidak ada maka upayakan untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas sepanjang perjalanan.
4. Upayakan wajah penderita menghadap ke atas.
5. Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu.
6. Berikan oksigen bila ada sesuai protokol.
7. Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti.
8. Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada.
9. Segera bawa ke fasilitas kesehatan.


TUGAS K3

1. Jelaskan Definisi ergonomi menurut Sanders dan Mc Cormick?

Jawaban :

Sanders dan McCormick mendefinisikan ergonomi melalui pendekatan yang lebih komprehensif (Sanders dan McCormick, 1993), yaitu:
a. Fokus utama
Fokus utama ergonomi adalah mempertimbangkan manusia dalam perancangan benda, prosedur kerja, dan lingkungan kerja.
b. Tujuan
Tujuan ilmu ergonomi yaitu meningkatkan efektivitas hasil hubungan sistem manusia dan mesin dengan mempertahankan unsur kenyamanan dan kesehatan kerja sebaik mungkin.
c. Pendekatan utama
Pendekatan utama yang digunakan keilmuan ergonomi adalah aplikasi sistematik dari data karakteristik manusia (kemampuan dan keterbatasan) terhadap desain dan prosedur.


2. Gambarkan skema segitiga epidemiologi dan Jelaskan!

Jawaban















 AGENS
adalah penyebab penyakit. Bakteri, virus, parasit, jamur, atau kapang merupakan berbagai agens yang ditemukan sebagai penyebab penyakit infeksius.
 PENJAMU
adalah organisme, biasanya manusia atau hewan yg menjadi tempat persinggahan penyakit. Bisa saja terkena atau tidak terkena penyakit, pejamu memberikan tempat dan penghidupan bagi suatu patogen.
 LINGKUNGAN
adalah segala sesuatu yang mengelilingi dan juga kondisi luar manusia atau hewan yg menyebabkan penularan penyakit. Faktor-faktor lingkungan dpt mencakup aspek biologis, budaya, dan aspek fisik lingkungan.
 WAKTU
Dapat mempengaruhi masa inkubasi, harapan hidup pejamu atau patogen(agens), & durasi perjalanan penyakit/kondisi. Permasalahan lain yg berkaitan dgn waktu mencakup keparahan, dlm hal berapa lama seseorang terinfeksi sampai menyebabkan kematian/ melewati ambang bahaya menuju sembuh


BAGUS TRI ATMOYO
030700110
ELEKTROMEKANIK 2007

TUGAS SOAL DAN JAWABAN SEPUTAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

NOMOR 1

SOAL :
Dalam upaya pengendalian resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan metode-metode seperti
diatur pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : PER. 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Apa saja metode-metode yang diatur?

JAWABAN :
Pengendalian resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dilakukan dengan metode :
a. Pengendalian teknis/rekayasa yang meliputi eliminasi, substitusi, isolasi,
ventilasi, higiene dan sanitasi.
b. Pendidikan dan pelatihan.
c. Pembangunan kesadaran dan motivasi yang meliputi sistem bonus,
insentif, penghargaan dan motivasi diri.
d. Evaluasi melalui internal audit, penyelidikan insiden dan etiologi.
e. Penegakan hukum.

NOMOR 2

SOAL :
Sebutkan dan jelaskan klasifikasi kebakaran yang diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP.186/MEN/1999
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

JAWABAN :
1. Bahaya Kebakaran Ringan
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar rendah, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, sehingga menjalarnya api lambat.
2. Bahaya Kebakaran Sedang 1
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang.
3. Bahaya Kebakaran Sedang 2
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan dengan tinggi lebih dari 4 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang.
4. Bahaya Kebakaran Sedang 3
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.
5. Bahaya Kebakaran Berat
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menyimpan bahan cair, serat atau bahan lainnya dan apabila terjadi kebakaran apinya cepat membesar dengan melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.


Nama : O. Anandhaka P.
NIM : 030 700 138
Prodi : Elektromekanik 2007

Membuat 2 buah pertanyaan mengenai K3 dan Ergonomi

1. Sebutkan pengaruh temperatur yang berlebihan terhadap lingkungan pekerja, jelaskan!
2. Apa itu Antropometri dan apa yang menyebabkan Antropometri tiap individu berbeda?

Jawab :
1. Secara rinci, temperatur yang berlebihan terhadap lingkungan kerja dapat menyebabkan beberapa hal berikut ini :
a. Gangguan perilaku dan performa kerja seperti : terjadinya kelelahan, sering kecapekan, dll.
b. Dehidrasi : merupakan suatu kehilangan cairan tubuh yang berlebihan disebabkan oleh kurangnya penggantian cairan ke dalam tubuh yang tidak mencukupi. Tanda-tanda dehidrasi dimulai dengan bibir kering, dan rasa haus.
c. Heat Rash : keadaan seperti biang keringat karena kulit terus-menerus basah.
d. Heat Syncope (Fainting) : keadaan ini disebabkan aliran darah yang menuju ke otak sedikit. Aliran darah lebih banyak dibawa ke permukaan kulit karena suhu pemaparan yang tinggi.
e. Heat Cramps : keadaan ini mengakibatkan otot kejang dan sakit karena cairan yang keluar terlalu banyak dan minum air yang terlalu banyak. Cara menanggulanginya adalah dengan minum cairan elektrolit.
f. Kelelahan karena panas : gejalanya lemah, lesu, lelah, kenatuk, berkeringat dingin dan pucat. Penyebabnya adalah turunnya volume darah karena dehidrasi.
g. Stroke karena panas.


2. Istilah antropometri berasal dari “anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Antropometri adalah keilmuan yang berhubungan dengan pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia (Sutalaksana et al., 1979). Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan (design) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia. Perbedaan data Antropometri tiap individu lebih disebabkan oleh bebrapa hal berikut ini :
a. Usia
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhan menurun ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan.
b. Jenis kelamin
Jenis kelamin pria umumnya memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul.
c. Ras atau suku bangsa
Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik tertentu akan memiliki karakteristik fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
d. Jenis pekerjaan
e. Posisi tubuh (posture)
Sikap ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh karena itu harus posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran.
f. Keadaan sosio ekonomi
Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang.


Niken Mustikarini
030700136/Elmek VII

1. Jelaskan sejarah perkembangan K3!

Jawaban:
a. Zaman Pra-Sejarah
Pada zaman batu dan goa (Paleolithic dan Neolithic) telah mulai membuat kapak dan tombak yang mudah untuk digunakan serta tidak membahayakan saat digunakan.

b. Zaman Bangsa Babylonia (Dinasti Summeria) di Irak
Pada era ini masyarakat sudah mencoba membuat sarung kapak agar tidak membahayakan saat dibawa. membangunan saluran air dari batu sebagai fasilitas sanitasi. Pada tahun 2000 BC muncul peraturan “Hammurabi” yang menjadi dasar kompensasi asuransi bagi pekerja.

c. Zaman Mesir Kuno
Pada zaman ini, Raja Ramses II menyediakan tabib serta pelayan untuk menjaga kesehatan para pekerjanya.

d. Zaman Yunani Kuno
Hippocrates berhasil menemukan adanya penyakit tetanus pada awak kapal yang ditumpanginya.

e. Zaman Romawi
Lecretius, Martial, dan Vritivius mulai memperkenalkan adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan karena adanya paparan bahan-bahan toksik dari lingkungan kerja seperti timbal dan sulfur. Pada masa pemerintahan Jendral Aleksander sudah dilakukan pelayanan kesehatan bagi angkatan perang

f. Abad Pertengahan
Disyaratkan bagi pekerja yang bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan masker . Diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau meninggal.

g. Abad ke-16
Paracelsus mulai memperkenalkan penyakit-penyakit akibat kerja terutama yang dialamai oleh pekerja tambang. Agricola melakukan upaya pengendalian bahaya timbal di pertambangan dengan menerapkan prinsip ventilasi

h. Abad ke-18
Bernardino ramazzini menulis buku Discourse on the diseases of workers, (buku klasik ini masih sering dijadikan referensi oleh para ahli K3 sampai sekarang)melihat bahwa ada dua faktor besar yang menyebabkan penyakit akibat kerja, yaitu bahaya yang ada dalam bahan-bahan yang digunakan ketika bekerja dan adanya gerakan-gerakan janggal yang dilakukan oleh para pekerja ketika bekerja (ergonomic factors)

i. Era Revolusi Industri (Traditional Industrialization)
Perkembangan teknologi sejalan dengan perkembangan K3. Tenaga hewan dan manusia banyak digantikan dengan mesin. Hal ini menyebabkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pemajanan karbon dari bahan-bahan sisa pembakaran.

j. Era Industrialisasi (Modern Idustrialization)
Perkembangan pembuatan alat pelindung diri, safety devices. dan interlock dan alat-alat pengaman lainnya juga turut berkembang

k. Era Manajemen dan Manjemen K3
dimulai dengan teori Heinrich (1941) yang meneliti penyebabpenyebab kecelakaan bahwa umumnya (85%) terjadi karena faktor manusia (unsafe act) dan faktor kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Pada tahun 1972 mengemukakan teori Loss Causation Model yang menyatakan bahwa factor manajemen merupakan latar belakang penyebab yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.Munculnya standar-standar internasional seperti ISO 9000, ISO 14000 dan ISO 18000.


2. Sebutkan istilah-istilah lain dari kelainan muskuloskeletal akibat kerja yang kamu ketahui!

Jawaban:
cummulative trauma disorders,
repetitive trauma disorders (oleh OSHA, USA),
repetitive strain injuries (oleh British & Commonwealth),
overuse syndrome (oleh Sport medicine), dan
regional musculoskeletal disorders (oleh Rheumatologist)





Gilang Gemuruh Yusufiel Ula(030700125)
TUGAS K3 (Revisi Setelah Sebelumnya ditolak):
1. Gambar dan Jelaskan Bendera K3?
Jawaban:
Berdasarkan keputusan menteri tenaga kerja Republik Indonesia no: KEP. 1135/MEN/1987 Memutuskan:
Pertama: Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo “Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.
Kedua : Lambang sebagaimana Dimaksud amar Pertama berbentuk palang warna hijau dilingkari dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau.


Bentuk lambang : palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau di atas dasar putih.
Arti Lambang
1. Palang : bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja.
2. Roda gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
3. Warna putih : bersih, suci.
4. Warna hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
5. Sebelas gerigi roda : 11 Bab dalam Undang-undang Keselamatan Kerja.
2. Bagaimana Cara Pemasangan Bendera K3??
Jawaban:
Berdasarkan keputusan menteri tenaga kerja Republik Indonesia no: KEP. 1135/MEN/1987
Tata cara pemasangan Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja ialah sebagai berikut:
a. Tempat :
1. Apabila berdampingan dengan bendera nasional (Merah-Putih) harus dipasang pada tiang sebelah kiri daripada tiang bendera nasional; atau
2. Dipasang pada gerbang masuk ke halaman perusahaan/pabrik tempat kerja; atau
3. Dipasang pada pintu utama bangunan kantor dan/atau pabrik; atau
4. Di depan kantor Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja/Safety Departemen bila ada.
b. Tinggi tiang : Tidak boleh lebih tinggi dari tiang bendera nasional(Merah-Putih).
c. Waktu pemasangannya : Satu tiang penuh selama ada kegiatan di tempat kerja.

Sarah Permata Sari

1. Jelaskan pengertian K3 menurut ILO
Jawab :
Pengertian K3(kesehatan dan keselamatan kerja) menurut ILO/WHO Joint safety and Health Committee adalah, kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental dan sosial di tempat kerja; upaya pencegahan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh kondisi kerja; Mencegah pekerja dari faktor-faktor risiko di tempat kerjanya yang berpengaruh bagi kesehatan; Penempatan kembali dan pemeriksaan kesehatan pekerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologis dan kemampuan psikologis, dan disimpulkan menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja maupun pekerja dengan pekerjaannya.

2. Dalam aplikasi ergonomi disuatu lingkungan kerja terdapat tiga ranah spesialisasi, sebutkan?
Jawab :
Tiga ranah spesialisasi ergonomi tersebut adalah:
1. Ergonomi fisik
Ergonomi fisik berkaitan dengan ciri anatomi manusia, antropometri, fisiologi, dan biomekanika, saat ia melakukan aktivitas fisik. Contoh penerapannya adalah pada penelitian mengenai sikap kerja, penanganan material, gerak berulang, Work Muskuloskeletal Disorder (WMSD), perancangan tata letak tempat kerja, keselamatan, dan kesehatan pekerja.
2. Ergonomi kognitif
Ranah spesialisasi ini berkaitan dengan proses mental manusia dalam hubungannya dengan pekerjaan, seperti persepsi, ingatan, alasan, dan respon motorik. Contoh penerapannya adalah pada penelitian mengenai beban mental, pengambilan keputusan, kinerja, interaksi manusia dengan komputer, reliabilitas manusia, stres kerja, dan pelatihan.
3. Ergonomi organisasional
Ranah ergonomi ini berkaitan dengan optimalisasi sistem sosioteknik, termasuk struktur organisasi, kebijakan, dan manajemen. Contoh penerapannya adalah pada penelitian mengenai komunikasi, manajemen sumber daya manusia, rancangan waktu kerja, teamwork, rancangan partisipatori, ergonomi komunitas, paradigma kerja baru, organisasi virtual, telework, dan manajemen kualitas.